Mefenamic acid
Asam
mefenamat adalah salah satu jenis obat yang masuk dalam golongan Obat
anti-inflamasi non-steroid (OAINS) atau dalam bahasa inggrisnya non
steroidal anti-inflammatory Drugs (NSAIDs). Obat ini digunakan untuk
menghilangkan rasa sakit yang ringan hingga sedang, seperti pada nyeri otot,
kram menstruasi, sakit kepala, dan sakit gigi.
Mekanisme
kerja asam mefenamat (Asmef) yaitu dengan cara menghalangi efek enzim yang
disebut siklooksigenase (COX). Enzim ini membantu tubuh untuk memproduksi bahan
kimia yang disebut prostaglandin. Prostaglandin dapat menyebabkan rasa sakit
dan peradangan dan dengan menghalangi efek enzim COX, maka prostaglandin yang
diproduksi akan lebih sedikit, sehingga rasa sakit dan peradangan akan mereda
atau membaik.
Efek samping
yang umum mucul pada penggunaan asam mefenamat adalah
1. Nyeri perut, pusing, mual, mulas dan muntah, konstipasi, dan diare.
Mekanisme efek samping : Asam mefenamat bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam aracidonat menjadi prostaglandin terganggu. Prostaglandin (PG) terlibat dlam pelepasan renin, sirkulasi regional, keseimbangan air, dan keseimbangan natrium. PG juga menstimulasi perbaikan sel epitel gastrointestinal dan menstimulasi sekresi bikarbonat.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan sekresi mukus yang berfungsi sebgaai pelingdung dalam lambung dan usus kecil, dan dapat menyebabkan vasokontriksi pada mukosa lambung. Efek samoing pada gastrointestinal meliputi stress lambung, kehilangan darah, diare, mual, muntah, heartburn, konstipasi, nyeri abdominal.
2. Ruam
Mekanisme efek samping : Asam mefenamat juga bisa mempengaruhi agregasi trombosit. Efek ini ditimbulkan karena adanya penghambatan biosintesis tromboksanA2 (TXA2).
3. Permasalahan ginjal
Mekanisme efek samping : Asam mefenamat dapat menghambat aliran darah renal, GFR, dan transprtasi ion tubular. Prostaglandin (PG) juga mengatur aliran darah ginjal sebagai fungsional dari antagonis angiotensin II dan norepinefrin. Jika pengeluaran dua zat tersebut meningkat inhibisi produksi PG mungkin mengakibatkan berkurangnya aliran darah ginjal dan kerusakan ginjal.
Sumber :
Mekanisme efek samping : Asam mefenamat bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam aracidonat menjadi prostaglandin terganggu. Prostaglandin (PG) terlibat dlam pelepasan renin, sirkulasi regional, keseimbangan air, dan keseimbangan natrium. PG juga menstimulasi perbaikan sel epitel gastrointestinal dan menstimulasi sekresi bikarbonat.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan sekresi mukus yang berfungsi sebgaai pelingdung dalam lambung dan usus kecil, dan dapat menyebabkan vasokontriksi pada mukosa lambung. Efek samoing pada gastrointestinal meliputi stress lambung, kehilangan darah, diare, mual, muntah, heartburn, konstipasi, nyeri abdominal.
2. Ruam
Mekanisme efek samping : Asam mefenamat juga bisa mempengaruhi agregasi trombosit. Efek ini ditimbulkan karena adanya penghambatan biosintesis tromboksanA2 (TXA2).
3. Permasalahan ginjal
Mekanisme efek samping : Asam mefenamat dapat menghambat aliran darah renal, GFR, dan transprtasi ion tubular. Prostaglandin (PG) juga mengatur aliran darah ginjal sebagai fungsional dari antagonis angiotensin II dan norepinefrin. Jika pengeluaran dua zat tersebut meningkat inhibisi produksi PG mungkin mengakibatkan berkurangnya aliran darah ginjal dan kerusakan ginjal.
Sumber :
- Food and Drug Administration (FDA).
2001. Guidance for Industry Bioanalitical Method Validation. Center for Drug
Evaluation and Research, Rockville, USA
- PubMed Health
2. bagaimana penggunaan obat asam mefenamat dalam jangka waktu lama? khususnya obat yang bekerja pada cox secara non selektif?
FForum diskusi :
1. menurut pendapat kalian, bagaimana penggunaan obat NSAID untuk ibu hamil, terutama asam mefenamat?2. bagaimana penggunaan obat asam mefenamat dalam jangka waktu lama? khususnya obat yang bekerja pada cox secara non selektif?
13 komentar
Hallo ivola...
BalasHapusMau nanya dong, salah satu obat yang isinya asmef yaitu ponstan. Isinya sama2 asmef tapi efek ponstan lebih cepat drpd asmef, bisakah anda jelaskan apakah hal ini berkaitan dengan modifikasi struktur atau bagaimana?
Terimakasih
halo elma,
Hapuskomposisi dari ponstan maupun asam mefenamat sama saja, namun ponstan merupakan obat dagang sedangkan asam mefenamat obat generik.
untuk efek yang di dapatkan lebih cepat, terkait dosis yg digunakan dan masing masing individu berbeda pula kerja reseptor nyerinya
reseptor nyeri untuk individu yang sering mengkonsumsi asam mefenamat dengan reseptor nyeri individu yg baru mengkonsumsi asm mefenamat akan berbeda kekuatan ikatannya
mungkin hal itu yg dapat mempengaruhi efek yang lebih cepat
bila ada pendapat yg lain, tolong diperbaiki, terimakasih
tambahan sepertinya perbedaan efek terapeutik dari ponstan dan asam mefenamat generik terletak dari segi formulasi , komposisi bahan bahan yang digunakan untuk obat obat paten tentu berbeda dengan obat obat generik biasa dalam hal ini bahan yang dimaksud adalah bahan tambahan , walaupun kedua tablet tsb memiliki zat aktif yang sama namun zat zat lain seperti penghancur pengikat dll yg digunakan di industri tentu berbeda , hal inilah nantinya yang dapat mempengaruhi pelepasan zat aktif ataupun onset kerja obat , correct me if i am wrong heheehe
Hapuswaah terimakasih soya, saya sebenarnya juga sependapat seperti itu, jika memang obat dagang harusnya dari pabrik tersebut memiliki standar tersendiri untuk pembuatan tablet obatnya dibandingkan dengan pabrik obat dagang pada umumnya , dan dilihat dari harga juga berbeda
Hapusterimaksih soyaa
hai ivo, untuk obat-obat yang menghambat cox secara non selektif seperti asam mefenamat dan obat analgetik golongan NSAID lainnya pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan peptik ulcer akibat mekanisme penghambatan prostaglandin
BalasHapusdan juga menurut literatur yang saya baca, penggunaan asam mefenamat sendiri tidak lebih dari 7 hari, ditakutnya pengaruhnya terhadap lambung tersebut yaa, kecuali jika dikonsultasikan kedokter
HapusAsam mefenamat termasuk obat kategori C bagi ibu hamil. Kategori C hanya boleh diberikan jika manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan resiko pada janin. Pada penelitian teratogenik pada hewan uji, obat kategori C menunjuk efek samping pada janin. Jadi, akan lebih baik apabila penggunaan asam mefenamat dihindari untuk ibu hamil
BalasHapusefek samping seperti apa ya hil?, apakah mencapai kematian janin? namun menurut saya, kehamilan dibagi dalam 3 trisemester, pada trisemester 1 memang sngat rentan, namun pada trisemester kedua biasanya kandungan lebih kuat dari sebelumnya hil, jadi kemungkinan penggunaan asam mefenamat bisa terjadi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMeski belum ada studi khusus yang menjelaskan tentang bahaya dari penggunaan Asam Mefenamat selama kehamilan. Namun konsumsi obat ini tidak dianjurkan terutama pada 3 bulan terakhir masa kehamilan (trimester ketiga), terkecuali apabila diperbolehkan sesuai dengan anjuran dokter. Sebab penggunaan Asam Mefenamaf terbilang berbahaya mengingat obat ini masuk dalam golongan NSAD Kategori C, disebutkan bahwa risiko penyebab keguguran dan cacat saat lahir bisa terjadi akibat konsumsi obat golongan ini.
Hapusefek samping yang MUNGKIN terjadi
1. Keguguran
Belum bisa dipastikan apakah penggunaan Asam Mefenamat dapat menyebabkan keguguran. Namun, dalam beberapa penelitian terhadap penggunaan obat golongan NSAD selama masa proses kehamilan lebih banyak terjadi keguguran dibandingkan pada wanita hamil yang tidak mengkonsumsi NSAD. Karenanya, patut berhati-hati dalam mengkonsumsi Asam Mefenamat karena obat ini termasuk dalam golongan NSAD juga.
2. Premature Closure of The Ductus Arteriosus
Duktus arterosus merupakan pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan arteri pulmonalis, yang memungkinkan darah untuk tidak melewati paru-paru. Pada janin, hal ini sangat penting karena janin tidak menghirup udara secara langsung untuk mendapatkan oksigen melainkan dari ibu melalui tali pusat. Normalnya, duktus arteriosus akan menutup sendirinya ketika bayi lahir (saat bayi mulai mengambil napas sendiri setelah tali pusat dipotong) dan paru-paru membutuhkan oksigen. Penggunaan NSAD pada usia kehamilan trimester ketiga menyebabkan duktus arteosus yang seharusnya masih terbuka, justru menutup, dan ini sangat berbahaya untuk janin hingga menyebabkan bayi kemungkinan harus segera dilahirkan (prematur)
karena belum ada studi yang menjelaskan tentang efek samping asam mefenamat terhadap ibu dan jani secara lebih rinci.
sebaiknya dihindari bagi ibu hamil. :)
waaah terimaksih yanti buat pencerahannya, saya juga penasaran ttg bagaimana nsaid itu menyebabkan kelahiran premature...
HapusSaya ingin menjawab pertanyaan nomor 1,
BalasHapussam Mefenamat termasuk dalam golongan Obat Kategori C. Kategori C berarti pada saat dilakukan studi penelitian terhadap obat pada hewan percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadapkesehatan janin. Sedangkan pada wanita hamil sendiri belum ada studi terkontrol (belum dilakukan uji coba langsung). Sehingga, obat Kategori C hanya digunakan jika manfaat penggunaannya lebih besar dibandingkan dengan risiko bahaya terhadap perkembangan janin.
Meski belum ada studi khusus yang menjelaskan tentang bahaya dari penggunaan Asam Mefenamat selama kehamilan. Namun konsumsi obat ini tidak dianjurkan terutama pada 3 bulan terakhir masa kehamilan (trimester ketiga), terkecuali apabila diperbolehkan sesuai dengan anjuran dokter. Sebab penggunaan Asam Mefenamaf terbilang berbahaya mengingat obat ini masuk dalam golongan NSAD Kategori C, disebutkan bahwa risiko penyebab keguguran dan cacat saat lahir bisa terjadi akibat konsumsi obat golongan ini.
1. Asam Mefenamat termasuk dalam golongan Obat Kategori C. Kategori C berarti pada saat dilakukan studi penelitian terhadap obat pada hewan percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadapkesehatan janin. Sedangkan pada wanita hamil sendiri belum ada studi terkontrol (belum dilakukan uji coba langsung). Sehingga, obat Kategori C hanya digunakan jika manfaat penggunaannya lebih besar dibandingkan dengan risiko bahaya terhadap perkembangan janin.
BalasHapusMeski belum ada studi khusus yang menjelaskan tentang bahaya dari penggunaan Asam Mefenamat selama kehamilan. Namun konsumsi obat ini tidak dianjurkan terutama pada 3 bulan terakhir masa kehamilan (trimester ketiga), terkecuali apabila diperbolehkan sesuai dengan anjuran dokter. Sebab penggunaan Asam Mefenamaf terbilang berbahaya mengingat obat ini masuk dalam golongan NSAD Kategori C, disebutkan bahwa risiko penyebab keguguran dan cacat saat lahir bisa terjadi akibat konsumsi obat golongan ini.
Keguguran
Belum bisa dipastikan apakah penggunaan Asam Mefenamat dapat menyebabkan keguguran. Namun, dalam beberapa penelitian terhadap penggunaan obat golongan NSAD selama masa proses kehamilan lebih banyak terjadi keguguran dibandingkan pada wanita hamil yang tidak mengkonsumsi NSAD. Karenanya, patut berhati-hati dalam mengkonsumsi Asam Mefenamat karena obat ini termasuk dalam golongan NSAD juga.
Premature Closure of The Ductus Arteriosus
Duktus arterosus merupakan pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan arteri pulmonalis, yang memungkinkan darah untuk tidak melewati paru-paru. Pada janin, hal ini sangat penting karena janin tidak menghirup udara secara langsung untuk mendapatkan oksigen melainkan dari ibu melalui tali pusat. Normalnya, duktus arteriosus akan menutup sendirinya ketika bayi lahir (saat bayi mulai mengambil napas sendiri setelah tali pusat dipotong) dan paru-paru membutuhkan oksigen. Penggunaan NSAD pada usia kehamilan trimester ketiga menyebabkan duktus arteosus yang seharusnya masih terbuka, justru menutup, dan ini sangat berbahaya untuk janin hingga menyebabkan bayi kemungkinan harus segera dilahirkan (prematur)
Dengan kata lain, efek yang disebabkan oleh penggunaan Asam Mefenamat pada ibu hamil memang belum dijelaskan secara terperinci. Namun, ibu hamil memang harus ekstra hati-hati mengkonsumsi obat apapun selama masa kehamilan. Oleh sebab itu, lebih baik untuk menghubungi dokter atau bidan sebelum mengkonsumsi obat. Jika sudah terlanjur meminum obat. Harap segera memeriksakan kehamilan pada dokter atau bidan untuk mengetahui kondisi kehamilan lebih lanjut.